
DESA TENGAH– Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan gizi masyarakat, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Desa Tengah meluncurkan program budidaya ikan lele sebagai bagian dari Gerakan Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Peluncuran program ini ditandai dengan pelepasan ribuan bibit ikan lele yang dihadiri oleh berbagai elemen penting desa.
Tingkatkan Ketahanan Pangan, TP PKK Desa Tengah Tebar Ribuan Bibit Lele dalam Program B2SA
DESA TENGAH– Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan gizi masyarakat, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Desa Tengah meluncurkan program budidaya ikan lele sebagai bagian dari Gerakan Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Peluncuran program ini ditandai dengan pelepasan ribuan bibit ikan lele yang dihadiri oleh berbagai elemen penting desa.
Kegiatan utama yang dilaksanakan adalah penebaran bibit ikan lele ke dalam kolam terpal yang telah disiapkan. Program ini bertujuan untuk menyediakan sumber protein hewani yang mudah diakses dan terjangkau bagi warga, mengatasi potensi masalah gizi, sekaligus menjadi percontohan bagi masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan produktif. Inisiatif ini merupakan implementasi nyata dari program B2SA di tingkat desa.
Tampak Kepala Desa Tengah, PPL, dan anggota B2SA dengan antusias menebar bibit ikan lele sebagai tanda dimulainya program budidaya di Desa Tengah, Sumbawa.
Penebaran bibit ikan lele ini dilaksanakan pada hari Senin, 14 Juli 2025, sekitar pukul 11.50 WITA. Lokasi kegiatan terpusat di salah satu demplot (demonstration plot) atau kolam percontohan milik TP PKK yang beralamat di Jalan Lamtoro, Desa Tengah, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Prosesi peluncuran program berlangsung secara sederhana namun penuh makna. Diawali dengan arahan dari Kepala Desa Tengah mengenai pentingnya kemandirian pangan, acara dilanjutkan dengan penebaran bibit lele secara simbolis oleh kepala desa, PPL, dan perwakilan anggota B2SA ke dalam kolam. PPL juga memberikan penyuluhan singkat mengenai cara pemeliharaan lele yang baik dan benar agar dapat menghasilkan panen yang optimal.
Kepala Desa Tengah dalam sambutannya menyatakan, "Program budidaya lele ini adalah langkah kecil kita untuk dampak yang besar. Kami berharap ini tidak hanya berhenti di kolam percontohan, tetapi setiap rumah bisa memiliki sumber pangannya sendiri. Ini adalah wujud gotong royong kita untuk memastikan anak-cucu kita tercukupi gizinya."
Harapannya, dalam beberapa bulan ke depan, program ini akan membuahkan hasil panen yang dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, sekaligus menjadi model bisnis skala kecil yang bisa direplikasi oleh warga lainnya.